Selasa, 17 Maret 2009

rating

Untung Ada Abdel Temon dan Big Movie
Friday, 13 February 2009
Last Updated Friday, 13 February 2009
Demi merebut kepemirsaan di jam prime time, Global TV melempar program Big Movie dan Abdel Temon.
Keduanya kemudian menjadi penyumbang terunggul dalam perolehan rating Global TV. Jumlah pengiklannya pun
menggembirakan. Penulis/Peliput: Dwi Wulandari;Foto: Istimewa
Belakangan, program Abdel Temon keluaran Global TV, menjadi perbincangan banyak keluarga. Tak terkecuali,
anak-anak pun menjadi pemirsa yang turut menggandrungi tayangan sitkom tersebut. Tak cuma tayangan kocaknya
yang mereka sukai, namun sound track lagunya yang berjudul “Super Star” milik Project Pop, juga dihafal
di luar kepala. Kegemilangan Abdel Temon, sepertinya enggan disia-siakan Global TV. Maka, program tersebut pun
dijadwalkan dua kali tayang dalam seharinya, pagi dan malam. Diakui Daniel Hartono, President Director Global TV,
pada awalnya memang tidak mudah membesut program baru. Tayangan Abdel Temon ini pada awalnya hanya
memperoleh TVR (rating) 0,9%. Dan kini, rating program ini sudah mencapai 2,7% untuk 10 kota. “Bahkan, di
Medan dan Banjarmasin bisa mencapai 6,1%, yang artinya telah merebut perhatian lebih dari 20% pemirsa di jam yang
sama,” lanjut Daniel. Tak heran, kalau program Abdel Temon, menjadi salah satu pendongkrak kinerja Global TV.
Menurut catatan Daniel, sejak Oktober 2008 trend audience performance Global TV memang naik, terutama di area
prime time. Ini sesuai dengan harapan MNC yang ingin menjangkau segmen usia dewasa yang selama ini relatif belum
tergarap dengan baik oleh Global TV. Selama ini, katanya, kepemirsaan Global TV sangat kuat di segmen anak-anak.
“Di area pagi pukul 05.00-09.00 dan di target 5-14 tahun Global TV masih nomor satu, dengan share lebih dari
20%,” tutur Daniel sambil menambahkan bahwa stasiun ini memiliki program-program yang disukai anak-anak
seperti Spongebob, Avatar, Naruto, dan Super Anime. Selain itu, Global TV juga kuat di pemirsa remaja dengan brand
MTV-nya—meski belakangan salah satu program unggulan untuk segmen ini, yaitu MTV Ampuh, hanya meraih
rating 0,9. Sebagai stasiun TV yang menyasar keluarga dan segmen menengah atas plus TV ber-positioning
“General Entertainment TV for Family SES ABC”, Global TV layak merasa perlu untuk memperkuat
program-program yang sanggup membangun loyalitas kelompok yang lebih dewasa. Salah satunya, sketsa komedi
Abdel Temon tadi. Tak cukup itu, Global TV juga mencoba meniru sukses Bioskop Trans TV dengan program unggulan
Big Movie yang tayang pukul 20.00-22.00 WIB. “Meski sama-sama film Barat, tetapi kami menargetkan ke
audience yang lebih muda atau berjiwa muda,” ungkap Daniel, yang mengaku Global TV tengah bersiap
meluncurkan program-program anyar yang bakal melibatkan partisipasi pemirsa melalui digital media di bulan Februari
2009. Baik Abdel Temon dan Big Movie, diamini Andini Wijendaru, Public Relations Executive Nielsen, sebagai pemicu
sukses Global TV. Merujuk data Nielsen Desember 2008-17 Januari 2009, lima belas program berating tinggi di Global
TV, nyaris seluruhnya dipenuhi oleh tayangan Big Movie-nya. “Hanya posisi ke-13 saja yang diisi oleh program
Abdel Temon,” ujar Andini. Apa pasal? Lantaran, periode tersebut—yang notabene menjelang tahun
baru—memang kerap diisi oleh program film spesial akhir tahun. Pada periode 11-17 Januari 2009, meskipun Big
Movie masih mendominasi perolehan rating tertinggi di Global TV, program kartun anak dan Abdel Temon juga
menyumbang sama besarnya. Artinya, dari 10 program rating tertinggi di Global TV, lima program disumbang oleh Big
Movie, sisanya dikontribusi oleh program kartun anak dan Abdel Temon. Sebagai amunisi meraih share, Big Movie dan
Abdel Temon memang sengaja dilempar Global TV untuk bisa mengambil kepermisaan di jam-jam prime time. Abdel
Temon yang tayang malam hari (waktu prime time) misalnya, berdasarkan data Nielsen Desember 2008-17 Januari
2009, memiliki rata-rata TVR (TV rating) 2,1, dengan TV share 7%. Sementara Big Movie—yang juga tayang di
jam prime time—rata-rata TV ratingnya 1,3 dan TV share-nya 6%. Perolehan itu memang masih jauh
dibandingkan dengan program serupa di stasiun TV lain. Contoh paling dekat adalah Trans TV melalui Bioskop Trans TV
dan Extra Vaganza-nya. Andini menerangkan, pada periode yang sama, rata-rata TV rating Extra Vaganza 5,5 dan TV
share-nya 18,6%. Sementara Bioskop Trans TV, berhasil meraih rata-rata TV rating 2,7 dan TV share 19,4%. “Di
kategori film ini, demografis kepemirsaan memang didominasi oleh perempuan, usia 30 tahun ke atas,” ungkap
Andini. Lantas, bagaimana dengan jumlah pemasang iklan di Abdel Temon dan Big Movie? Masih dengan merujuk data
Nielsen periode Desember 2008-17 Januari 2009, perolehan kotor berdasarkan rate card (belum dikurangi bonus atau
diskon), keduanya menunjukkan hasil yang menggembirakan. Abdel Temon meraih 1.536 spot atau setara dengan Rp
18 miliar. Adapun Big Movie, sukses menjaring 6.526 spot atau setara dengan Rp 85 miliar. Dikatakan Andini, angka itu
memang masih jauh dengan perolehan Extra Vaganza dan Bioskop Trans TV. Extra Vaganza reguler yang hanya
tayang setiap Sabtu saja, sukses menembus 332 spot atau senilai Rp 6,8 miliar. Sementara Bioskop Trans TV, sanggup
mendulang 8.545 spot atau bernilai Rp 120 miliar. Menariknya, meski program Abdel Temon dan Big Movie diunggulkan,
keduanya acap kali menghadapi fenomena pindah channel. Dipaparkan Andini, perpindahan channel bukan saja pada
saat jeda iklan, melainkan pada saat tayang pun terjadi perpindahan channel. “Memang perpindahan channel
masih lebih besar pada saat jeda iklan, dibandingkan pada saat program tersebut tayang,” tegasnya. Hasil
amatan Andini per lima belas menit tayang (periode 11, 18, 20 Januari 2009), penonton Abdel Temon memindahkan
channel-nya ke program sinetron, realty show, maupun musik. Sebut saja, ke sinetron Melati untuk Marvel di SCTV,
sinetron Sekar di RCTI, Happy Family Me Versus Mom di Trans TV, dan Semarak Bintang di Indosiar. Bahkan, ada juga
yang memilih mematikan TV-nya. Hal yang sama terjadi juga di Big Movie. Pemirsa juga kerap memindah channel-nya
ke program sinetron. “Namun, ada juga penonton di TV lain yang memindah channel-nya ke Abdel Temon
maupun Big Movie. Atau, dikontribusi oleh penonton yang baru menyalakan TV,” jelasnya. Perpindahan
channel tersebut, memang tak bisa lepas dari menarik atau tidaknya tema program Abdel Temon maupun film Big Movie
yang sedang tayang. Kesulitan meraih kepemirsaan di jam prime time itu pun cukup dimaklumi. Lantaran, hampir stasiun
TV menawarkan program sinetron striping (tayang tiap hari), yang notabene selalu berrating tinggi. Secara


Page 2
keseluruhan, trend Global TV pada tiga bulan terakhir (September 2008-Januari 2009), terbilang fluktuatif. Artinya, share
tiap minggunya, kadang naik, atau sebaliknya menurun. Contohnya, pada periode 4-10 Januari 2009, share rata-rata
Global TV mencapai 6,8%. “Minggu sebelumnya, share mencapai 4,7%. Adapun minggu sesudahnya mencapai
5,7%,” tutup Andini. Dua Program Unggulan Global TV (Sumber: Nielsen Periode Desember 2008-17
Januari 2009)
Abdel Temon
Big Movie
Tayang
Setiap hari pukul 19.00 wib
Setiap hari pukul 20.00 wib
Rata-rata TV Rating
2,1
1,3
Rata-rata TV Share
7%
6%
Jumlah Iklan (berdasarkan rate card/pendapatan kotor yang belum dikurangi bonus atau diskon)
1.536 spot atau setara dengan Rp 18 miliar
6.526 spot atau setara dengan Rp 85 miliar
Perpindahan Channel (per 15 menit pada 11, 18, 20 Januari 2009) Terjadi perpindahan channel pada saat jeda iklan
maupun ketika tayangan berlangsung. Pindah ke program sinetron (Melati untuk Marvel di SCTV dan Sekar di RCTI),
realty show (Happy Family di Trans TV), dan musik (Semarak Bintang di Indosiar). Ada juga yang mematikan TV.
Ada juga penonton lain yang pindah ke Abdel Temon. Termasuk, dikontribusi oleh penonton yang baru menyalakan TV-
nya. Terjadi perpindahan channel pada saat jeda iklan maupun ketika tayangan berlangsung. Pindah ke program
sinetron (Alisa di RCTI dan Cinta Fitri di SCTV), BRI di Hati di Trans TV.
Namun, ada juga penonton stasiun TV lain, seperti penonton film di Trans 7 berpindah ke Big Movie.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar